Senandung Kidung Rindu Kasih
Senandung kidung rindu kasih
Selalu terdengar merdu hingga
Seluruh penjuru kalbu berdansa di dalam
Sepinya hati akan kepergiaanmu
Dengan perihnya luka di dalam hati
Deraian air mata tak kunjung henti
Meskipun datangnya malam
Membawakan indahnya bintang
Dan terangnya purnama malam
Tertegun jiwa tak mampu
Tuk menggapai sebuah asa
Torehan luka yang tersisa
Tanpa senyum maupun tawa
Tanpa cinta maupun kasih sayang
Di dalam menitih gulirnya sang waktu
Semua luka telah terlukis
Menghiasi dinding hati akan
Sirnanya harapan sekerdip mata
Memangku renta dengan air mata
Mereguk semua kesenduan rasa
Semua bisikan dari dalam hati
Selalu membuatku gundah
Selembar kertas dan pena
Sahabat sepiku dalam
mengaksarakan
Segenggam luka akan tajamnya sembilu yan
Telah menancap di dalam hati
Semoga terangkaianya sajak-
sajak ini
Membuka pintu hatimu lagi
Saat dirimu nanti membacanya
Meresapinya, betapa rasa perihnya
Selama kepergiaanmu dari sisiku
” Senandung Kidung Rindu Kasih ”
(Putra Jogja)
Selalu terdengar merdu hingga
Seluruh penjuru kalbu berdansa di dalam
Sepinya hati akan kepergiaanmu
Dengan perihnya luka di dalam hati
Deraian air mata tak kunjung henti
Meskipun datangnya malam
Membawakan indahnya bintang
Dan terangnya purnama malam
Tertegun jiwa tak mampu
Tuk menggapai sebuah asa
Torehan luka yang tersisa
Tanpa senyum maupun tawa
Tanpa cinta maupun kasih sayang
Di dalam menitih gulirnya sang waktu
Semua luka telah terlukis
Menghiasi dinding hati akan
Sirnanya harapan sekerdip mata
Memangku renta dengan air mata
Mereguk semua kesenduan rasa
Semua bisikan dari dalam hati
Selalu membuatku gundah
Selembar kertas dan pena
Sahabat sepiku dalam
mengaksarakan
Segenggam luka akan tajamnya sembilu yan
Telah menancap di dalam hati
Semoga terangkaianya sajak-
sajak ini
Membuka pintu hatimu lagi
Saat dirimu nanti membacanya
Meresapinya, betapa rasa perihnya
Selama kepergiaanmu dari sisiku
” Senandung Kidung Rindu Kasih ”
(Putra Jogja)
Komentar
Posting Komentar