Puisi : Guratan Sendu Tentangmu
Sudah ku dengar
Tentang wartamu dalam peraduan
Ketika deraian ombak samudera
Bergulung di batas pendar
Bersama nanarku sendiri
Tanpa balutan selembar daun
Ataupun kain yang selayaknya
Ku coba diri tuk merawat luka
Yang telah kau goreskan di hati
Sudah kudengar
Bahasa tutur di hatimu yang
Bersuarakan lantang dan hingarnya
Tanpa sedikitpun hibahmu
Menyerukannya
Usahlah kau ucap
Sebah dalam benakmu
Karna sebahku lebih dari itu
Usahlah kau ucap
Merintih di relung hati
Karna sakit rintihku lebih dari itu
Bukan maksud ingin meninggalkan
Hanya bimbang dalam keadaan
Yang tak bersahaja
Bukan maksud melepaskannya
Hanya sekedar mengulur rasa
Yang tak pernah terukur
Sebuah guratan takkan pernah bisa mewakili kesah/kesuhku
Hanya saja waktuku tidak memihak
Kan ku ingat,
Kebaikanmu selama ini
Kan ku kenang,
Artimu di dalam hidupku
Dan kubawa ke penghujung waktuku
"" Guratan Sendu Tentangmu ""
( Putra Jogja )
Tentang wartamu dalam peraduan
Ketika deraian ombak samudera
Bergulung di batas pendar
Bersama nanarku sendiri
Tanpa balutan selembar daun
Ataupun kain yang selayaknya
Ku coba diri tuk merawat luka
Yang telah kau goreskan di hati
Sudah kudengar
Bahasa tutur di hatimu yang
Bersuarakan lantang dan hingarnya
Tanpa sedikitpun hibahmu
Menyerukannya
Usahlah kau ucap
Sebah dalam benakmu
Karna sebahku lebih dari itu
Usahlah kau ucap
Merintih di relung hati
Karna sakit rintihku lebih dari itu
Bukan maksud ingin meninggalkan
Hanya bimbang dalam keadaan
Yang tak bersahaja
Bukan maksud melepaskannya
Hanya sekedar mengulur rasa
Yang tak pernah terukur
Sebuah guratan takkan pernah bisa mewakili kesah/kesuhku
Hanya saja waktuku tidak memihak
Kan ku ingat,
Kebaikanmu selama ini
Kan ku kenang,
Artimu di dalam hidupku
Dan kubawa ke penghujung waktuku
"" Guratan Sendu Tentangmu ""
( Putra Jogja )
Komentar
Posting Komentar