Puisi : Hadiah Luka Di Hati
Belum jua aku bisa menggapaimu
Namun kenapa?
Sayap cinta ini kau patahkan
Hingga kandas harapku kian mengendap di lautan asmaramu
Belum jua aku sempat menatapmu
Namun kenapa?
Kau menghilangkan jejakmu di antara barisan titi wangsa ini
Hingga lelah ragaku kian terkapar tak berdaya
Baru saja tahun kemarin
Saat di mana kau menjadikan hari jadimu
Menjadikan hari pertunangan kita
Menjalani kisah kasih yang seadanya
Hingga berulang kali aku menulis tentang kisah kita dalam puisi cinta terindah
Namun kini
Belum jua ada satu tahun kita bersama
Bahkan untuk mendengar sapamu saja aku tak pernah bisa
Apalagi aku datang dan mendekapmu
Mustahilah bagiku
Kau tahu
Aku merinduimu
Aku mengasihimu
Kau jua tahu
Aku slalu menangisimu
Dan kau jua tahu
Aku terjatuh dalam lembah kedustaan
Kau hanya diam di sana
Seolah kau tak pernah merasa
Di mana hati
Di mana sakit
Kau jua hanya terbahak
Seolah kau tak pernah berada dalam sandiwara ini
Tutur kata yang ku kagumi
Bak hikayat cinta terangung suteramu
Tak lain halnya sebuah tipu muslihat semata
Karna kau tak ubahnya seorang pemain sandiwara cinta
Aku tahu
Bahwa melepasmu
Tak semudah menghapus tinta di lembaran kertas
Namun kenapa kau goreskan cinta dalam kanvas hatiku?
"" Kau yang ku sebut adinda
Aku ucapkan terima kasih atas hadiah luka ini ""
( Putra Jogja )
Namun kenapa?
Sayap cinta ini kau patahkan
Hingga kandas harapku kian mengendap di lautan asmaramu
Belum jua aku sempat menatapmu
Namun kenapa?
Kau menghilangkan jejakmu di antara barisan titi wangsa ini
Hingga lelah ragaku kian terkapar tak berdaya
Baru saja tahun kemarin
Saat di mana kau menjadikan hari jadimu
Menjadikan hari pertunangan kita
Menjalani kisah kasih yang seadanya
Hingga berulang kali aku menulis tentang kisah kita dalam puisi cinta terindah
Namun kini
Belum jua ada satu tahun kita bersama
Bahkan untuk mendengar sapamu saja aku tak pernah bisa
Apalagi aku datang dan mendekapmu
Mustahilah bagiku
Kau tahu
Aku merinduimu
Aku mengasihimu
Kau jua tahu
Aku slalu menangisimu
Dan kau jua tahu
Aku terjatuh dalam lembah kedustaan
Kau hanya diam di sana
Seolah kau tak pernah merasa
Di mana hati
Di mana sakit
Kau jua hanya terbahak
Seolah kau tak pernah berada dalam sandiwara ini
Tutur kata yang ku kagumi
Bak hikayat cinta terangung suteramu
Tak lain halnya sebuah tipu muslihat semata
Karna kau tak ubahnya seorang pemain sandiwara cinta
Aku tahu
Bahwa melepasmu
Tak semudah menghapus tinta di lembaran kertas
Namun kenapa kau goreskan cinta dalam kanvas hatiku?
"" Kau yang ku sebut adinda
Aku ucapkan terima kasih atas hadiah luka ini ""
( Putra Jogja )
Komentar
Posting Komentar