Puisi : Sirna
Jika cinta itu bukan untukku
Kenapa harus kau lukis namaku?
Jika sayang itu hanya bualanmu
Kenapa harus kau rajutkan mimpi itu?
Aku tahu,
Aku bukanlah seorang ternama
Aku tahu,
Aku bukanlah seorang sempurna
Namun aku sadar,
Siapa aku, dari mana asalku
Aku yang kini tak ubahnya sebuah debu di jalanan
Sesaat angin menerbangkan aku, entah kemana
Aku yang kini tak ubahnya lembaran usang di kehidupan
Sesaat kau robek , kau buang dalam bak sampah
Sesalku bukan berarti aku larut dalam cintamu
Melainkan aku salah menaruh hati
Sedihku bukan berarti aku larut dalam kasihmu
Melainkan aku sukar memaafkanmu saat ini
Mungkin takkan pernah kau temui lagi rasa itu
Karna rasa itu telah aku tenggelamkan di dasar nuraniku
Hingga sadarpun semua hanya dalam keterlambatan semata
"" Sirna ""
( Putra Jogja )
Kenapa harus kau lukis namaku?
Jika sayang itu hanya bualanmu
Kenapa harus kau rajutkan mimpi itu?
Aku tahu,
Aku bukanlah seorang ternama
Aku tahu,
Aku bukanlah seorang sempurna
Namun aku sadar,
Siapa aku, dari mana asalku
Aku yang kini tak ubahnya sebuah debu di jalanan
Sesaat angin menerbangkan aku, entah kemana
Aku yang kini tak ubahnya lembaran usang di kehidupan
Sesaat kau robek , kau buang dalam bak sampah
Sesalku bukan berarti aku larut dalam cintamu
Melainkan aku salah menaruh hati
Sedihku bukan berarti aku larut dalam kasihmu
Melainkan aku sukar memaafkanmu saat ini
Mungkin takkan pernah kau temui lagi rasa itu
Karna rasa itu telah aku tenggelamkan di dasar nuraniku
Hingga sadarpun semua hanya dalam keterlambatan semata
"" Sirna ""
( Putra Jogja )
Komentar
Posting Komentar