Puisi : Cerita Lalu
Belum jua usai ku rangkum cerita lalu
Namun kenapa kau tega merobek naskah kisah itu
Seakan kau tak ingin melihat apa yang pernah ku alami
Saat di mana aku kau tinggalkan
Mengapa mudah kau ucap sudah?
Air mata belum jua kering di pipi
Mengapa mudah kau ucap putus?
Alur belumlah seberapa di hidup
Kau kata,
Kisah ini hanya maya
Kau kata,
Kiasan ini hanya semu semata
Lantas apa yang ada di benakmu?
Rasaku ingin jauh membawa cerita ini
Namun bayangmu slalu membias di setiap ruas simpang jalanku
Hingga hatipun tak pernah sanggup menahan pedihnya
Yang menjalar di setiap nada nadiku
Mungkin aku takkan sanggup melupakanmu
Mungkin jua aku takkan sanggup menahan pedih ini
Karna yang ada hanyalah sakit dan sakit
Saat kau jauh dariku
"" Cerita Lalu ""
( Putra Jogja )
Namun kenapa kau tega merobek naskah kisah itu
Seakan kau tak ingin melihat apa yang pernah ku alami
Saat di mana aku kau tinggalkan
Mengapa mudah kau ucap sudah?
Air mata belum jua kering di pipi
Mengapa mudah kau ucap putus?
Alur belumlah seberapa di hidup
Kau kata,
Kisah ini hanya maya
Kau kata,
Kiasan ini hanya semu semata
Lantas apa yang ada di benakmu?
Rasaku ingin jauh membawa cerita ini
Namun bayangmu slalu membias di setiap ruas simpang jalanku
Hingga hatipun tak pernah sanggup menahan pedihnya
Yang menjalar di setiap nada nadiku
Mungkin aku takkan sanggup melupakanmu
Mungkin jua aku takkan sanggup menahan pedih ini
Karna yang ada hanyalah sakit dan sakit
Saat kau jauh dariku
"" Cerita Lalu ""
( Putra Jogja )
Komentar
Posting Komentar