Puisi : Kepedihan Yang Mendalam
Jauh sudah kembara dalam lanaku
Hingga kegundahan seakan menjadi keluargaku
Gelap gulita menjadi sandaran lelahku
Jiwaku hampa di selimut pilu
Bahana cinta tinggal buana
Berontak luka tenggelam lara
Bimbang menghiris tak berdaya
Berbisiklah hiba senja kala
Bahwa lukaku masih mengintainya
Duhai laksana bayu,
Sehterukanlah kesah kesuh di jiwaku
Akan hadiah luka yang kian merekah penuh sembilu
Sehingga sadarnya adalah hati yang luka
Jikalau rasa ini adalah kesalahan
Biarlah kan kubesit luka di hati
Hingga suatu masa nanti tak ada lagi air mata
Ataupun kepedihan yang mendalam
"" Kepedihan Yang Mendalam ""
( Putra Jogja )
Hingga kegundahan seakan menjadi keluargaku
Gelap gulita menjadi sandaran lelahku
Jiwaku hampa di selimut pilu
Bahana cinta tinggal buana
Berontak luka tenggelam lara
Bimbang menghiris tak berdaya
Berbisiklah hiba senja kala
Bahwa lukaku masih mengintainya
Duhai laksana bayu,
Sehterukanlah kesah kesuh di jiwaku
Akan hadiah luka yang kian merekah penuh sembilu
Sehingga sadarnya adalah hati yang luka
Jikalau rasa ini adalah kesalahan
Biarlah kan kubesit luka di hati
Hingga suatu masa nanti tak ada lagi air mata
Ataupun kepedihan yang mendalam
"" Kepedihan Yang Mendalam ""
( Putra Jogja )
Komentar
Posting Komentar