SIAPAKAH AKU KINI
Tiada gaya dan tujuan jelas hidup
Tak memiliki keberanian tuk maju ke medan perang
Tiada jati diri tuk kembali berlari
Berjalan hanya sekedar tuk mencari kesembuhan
Terluka oleh cinta yang sangat sulit di pulihkan
Persaan mati yang tiada mampu ku pungkiri
Memory dan ingatan yang telah usang di makan waktu
Tak mampu lagi ku tuk berseih
Tiada daya lagi ku tuk gembira
Tiada semangat lagi ku tuk berjuang
Tersendu bagai banci yang tertusuk paku
Kadang ku teringat dahulu
Sebelum semua ini menimpaku
Kesalahan di masalalu yang tak dapat ku ubah
Yang membuatku semakin terpuruk
Ke dalam jurang dalam tanpa adanya perasaan
Hanya fikiran logis yang mampu ku lakukan
Jika waktu dapat ku putar kembali
Ingin ku ulangi semua yang telah terjadi
Ingin ku perbaiki kesalahan yang kini tak termaafkan
Namun semuanya terlanjur terjadi
Bagaikan nasi yang telah menjadi bubur
Tak akan pernah bisa menjadi nasi kembali
Kesalahan yang membuat semangat hidupku pergi
Ayah tercinta yang kini ku tak kenal lagi
Pujaan hati yang kini telah tiada berita
Dan bahkan semua sahabatku telah ikut pergi
Apakah yang mestinya harus ku lakukan kini
Semua kesalahanku bagai sangat berat ku jalani
Apakah ini Karma untukku
Ataukah Tuhan jua telah membenciku
Apa mungkin alam ini telah juga muak dengan tingkahku
Semuanya yang dahulu indah masih bisa terasa
Meski perasaan hampir mati untuk sepenuhnya
Saat di mana jiwa kesatria masih mengalir di dalam darah ini
Saat di mana ayah masih setia mendampingi
Saati di mana kekasih hati mesih menyemangati
Saat di mana para sahabat turut mendampingi
Kini telah pudar dan tiada arti
Karena Dosa besar yang mungkin tak terampuni
Jiwa besar yang terhapus dari hati
Tenaga maksimal yang dulu bisa ku dapati
Semangat kuat yang membuat hidupku berharga dan berarti
Akankah semuanya bisa kembali
Akankah bisa ku tebus kesalahanku dahulu
Tiada pengetahuan untukku mendapati semuanya
Aku pasrahkan semuanya hanya kepada Tuhan semata
Semoga masih ada pintu Thaubat untukku
Dan semoga suatu saat nanti masih kan ku temukan pengganti semangatku dahulu
Allahu Akhbar
PASRAH BUKAN MENYERAH
Mendung memayung lengkapi bingung
Cegah langkah keluar rumah
E e ini bukan rintik lagi sirami tanpa basa basi
Kilat guntur membaur gabung mendukung
Deru angin ribut desir sisir sinis nyengir
Sungguh salah bila kata angan tak ramah
Mereka kita masing masing duduk pada fungsi
Semua telah tertulis teratur dalam takdir
Ihktiar bukan berarti menghindar
Justru menjalankan sunatullah yang sudah terirkrar
Pasrah itu berarti mengikuti menjalankan seluruh surah
Dengan ihklas tanpa sedikitpun membantah
Semoga kita selalu mendapat taufik dan hidayah
Selamat dunia akherat bahagia dalam jannah penuh berkah
Salam hormat berbagi kasih sayang sesama umat
LL270115PG
Komentar
Posting Komentar